Rabu, 15 Juli 2009

Islamnya Umar bin Khattab

Umar bin khattab r.a merupakan salah satu sahabat Rasulullah, dan khalifah yang menggantikan Abu Bakar as-Shiddiq r.a. Beliau dilahirkan di kota Mekkah dari suku terpandang di kalangan Quraisy, Bani Adin.
Sebelum memeluk Islam, Umar Bin Khattab merupakan salah seorang yang menentang ajaran islam, baik dengan harta maupun dengan kekuatannya. Terlebih lagi dengan badan yang tegap, beliau termasuk kalangan yang cukup disegani, baik oleh lawan maupun kawan.

Pada suatu ketika Umar menyiksa seorang bekas budak yang telah memeluk agama islam. Mendapat siksaan yang cukup berat tersebut, terlontar kata-kata dari sang bekas budak, “Mengapa Tuan tidak kembali saja ke rumah. Lihatlah keluarga Tuan sendiri, bagaimana mereka?!”

Mendengar perkataan itu, Umar menghentikan siksaannya dan bertanya dengan keras. “Siapa yang kau maksud?” dengan tegas pula sang budak menjawab,”Saudar perempuan tuan sendiri Fatimah binti Khattab dan suaminya Sa’id bin Zaid bin ‘Amr. Keduanya telah memeluk islam dan menjadi umat yang setia kepada agama Muhammad.”

Umar langsung bangkit dan menuju ke rumah adiknya. Tatkala tiba di depan pintu rumah adiknya, Umar mendengar ada orang yang sedang membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Umar mendobrak masuk dan mendapati kedua adiknya sedang membaca lembaran Al-Quran. Ditempelengnya kedua adiknya tersebut hingga berdarah.

Setelah menerima pukulan dari kakanya, Fatimah binti Khattab berkata kepada Umar,”Kami telah masuk Islam dan Kami telah beriman kepada Allah dan RasulNya. Lakukanlah apa yang akan kau lakukan hai Umar.”
Melihat darah yang menetes dari muka adik dan suaminya, Umar terdiam. Masih dengan nada marah, dia lalu meminta lembaran yang tadi dibaca kedua adiknya tersebut.namun adiknya memolak memberikan karena takut Umar akan merobeknya, dan juga karena Umar tidak dalam keadaan suci. Melihat penolakan tersebut, Umar pergi membasuh diri dan berjanji tidak akan merobeknya.

Umar pun membaca apa yang tertulis di atas lembaran kertas tersebut. Ternyata pada lembaran tersebut tertulis firman Allah dalam surat Thaahaa:
طه
مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰٓ
إِلَّا تَذۡڪِرَةً۬ لِّمَن يَخۡشَىٰ
تَنزِيلاً۬ مِّمَّنۡ خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ وَٱلسَّمَـٰوَٲتِ ٱلۡعُلَى
ٱلرَّحۡمَـٰنُ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ ٱسۡتَوَىٰ


Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut [kepada Allah], yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. [Yaitu] Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas ’Arsy.. (QS ThaaHaa:1-5)

Setelah membaca firman Allah tersebut, rasa takut tiba2 menyelimuti hatinya. Tanpa disadarinya Umar memuji keindahan dari isi lembaran tersebut. Tiba-tiba muncullah Khabab Ibnu ‘l-Arats, yang sedari tadi bersembunyi. Dia berseru kepada Umar,” Wahai Ibnu Khattab, demi Allah sungguh saya berharapengkaulah yang dipilih Allah sehubungan dengan do’a RasulNya:’ya Allah perkuatlah Islam dengan Abu ‘l-Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khattab’.”

Dengan segera Umar bin Khattab pergi menuju rumah al-Arqam bin abu’l-Arqam, tempat Rasulullah berada saat itu. Masih dengan menghunus pedang, Umar masuk ke dalam rumah tersebut. Rasulullah menyambutnya dengan lembut. Umar kemudian berkata,”ya Rasulullah, aku datang kepadamu hendak beriman kepada Allah dan RasulNya, dan pada apa yang datang dari Allah.” Seketika itu juga Rasulullah mengumandangkan takbir, sehingga orang-orang pun tahu, Umar Bin Khattab telah masuk Islam.

Jadi dapat dikatakan, bahwa masuknya Umar bin Khattab r.a ke dalam Islam disebabkan oleh Al-Qur’an. Hal ini dibenarkan oleh mayoritas Ulama sufi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar