Minggu, 12 April 2009

jenis-jenis FITNAH

Jenis Pertama: Ajakan Kepada Syirik, Kekufuran, Kesesatan dan Penyebar Aqidah Menyimpang
Jenis Kedua: Ajakan Kepada Maksiat dan Dosa yang Besar Mahupun Kecil



Hendaknya setiap muslim harus mengetahui jenis-jenis fitnah, agar ia dapat berjalan di atas ilmu dan keterangan yang nyata, dan hingga ia tidak terkicuh, terutama bagi para pemuda. Sebab jika Allah tidak memberinya akal yang cemerlang dan sikap santun serta pemahaman dan pengetahuan yang cukup mengenai fitnah ini, niscaya banyak di antara mereka yang terkicuh dengan tipu daya syaitan. Dengan mudah ia akan mengikuti setiap ajakan syaitan. Maka dari itu, kita harus menyebutkan beberapa bentuk dan beberapa jenis fitnah pada zaman sekarang ini. Sebagaimana yang dimaklumi bersama, bahawa juru fitnah (kesesatan) tidak terang-terangan mengajak orang kepadanya. Namun ia mengajak melalui corong-corongnya, para penyebar dan para penyeru kepadanya. Merekalah yang disebut sebagai da'i-da'i penyebar kesesatan.

Fitnah ada dua jenis:

Pertama: Penyeru kepada syirik, kekufuran, kesesatan dan penyebar aqidah menyimpang.
Kedua: Penyeru kepada perbuatan dosa dan maksiat, baik dosa besar mahupun dosa kecil.

Akan kita sebutkan satu per satu dengan ringkas dan gamblang supaya menjadi peringatan dan penjelasan. Sebab sangat disayangkan sekali risalah sederhana ini tidak cukup memuat seluruhnya.


Jenis Pertama: Ajakan Kepada Syirik, Kekufuran, Kesesatan dan Penyebar Aqidah Menyimpang

Sesungguhnya merupakan fitnah zaman sekarang adalah merebaknya ajakan kepada perbuatan syirik, kufur dan sesat serta menyebarnya aqidah-aqidah yang menyimpang di mana-mana. Sudah barang tentu Allah telah meletakkan fitrah pada diri manusia untuk mengenal-Nya. Dan untuk mengakui-Nya sebagai Rabb dan ilaah (sesembahan). Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya:

“(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)

Rasulullah s.a.w. juga telah menegaskan hal itu dalam sabdanya: "Setiap bayi terlahir dalam keadaan fitrah (muslim muwahhid), namun kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi. Sebagaimana seekor haiwan melahirkan anaknya dalam keadaan sempurna, adakah kamu dapati cacat padanya." (Muttafaq 'alaih)

Dalam hadits ini Rasulullah s.a.w. menjelaskan bahawa seorang insan lahir ke dunia dalam keadaan yang sempurna, siap menerima kebaikan. Sekiranya ia dibiarkan begitu saja, niscaya ia dapat mengenali Rabbnya. Ia akan mengetahui apa yang diperintahkan kepadanya, serta menyedari bahawa ia tidak dibiarkan begitu saja. Ia dibebani tanggungjawab dan kewajipan. Akan tetapi di sekitarnya ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada yang baik, yang akan menghidupkan fitrah dan nalurinya. Dan ada yang buruk, yang membelokkannya dari aqidah yang benar, hingga terjerumus dalam aqidah-aqidah sesat. Faktor berpengaruh tersebut boleh jadi dari orang tuanya sendiri dan boleh jadi dari guru atau orang lain.

Fitnah semacam ini bergerak mengajak orang kepada kesesatan dan kemaksiatan. Dengan ajakan seperti ini dan dengan metode yang penuh tipu daya tersebarlah berbagai macam kemaksiatan secara automatik semakin banyak pula orang-orang yang mempromosikannya. Cuba lihat, betapa banyak penyeru kepada kekufuran, kebatilan dan kesesatan.

Tidak syak lagi, bahawasanya siapa saja yang menggandrungi sebuah keyakinan, menyenanginya dan merasa puas dengannya, pasti senang bila keyakinan seperti itu semakin banyak penganutnya dan tersebar luas. Ia akan segera menawarkan keyakinan itu kepada orang lain dan berusaha agar orang lain menyukainya dan memandangnya bagus. Tanpa ambil peduli dengan kesalahan dan kesesatan yang ada padanya. Sebagai contoh, kita meyakini kesesatan kaum Nasrani, Yahudi dan Majusi, siapa saja yang mempelajari dan mengetahui keyakinan mereka pasti yakin bahawa mereka jauh dari kebenaran. Walaupun begitu mereka meyakini bahawa mereka berada di atas kebenaran. Oleh sebab itu mereka berusaha sekuat tenaga menyebarkan keyakinan mereka melalui berbagai media. Dan menyebarkan juru-juru dakwah yang mereka namakan missionaris, namun pada hakikatnya mereka adalah penginjil dan penyebar kesesatan. Mereka ini adalah fitnah terbesar, yang mana mereka telah berhasil menyesatkan ramai orang. Hanya orang-orang yang diselamatkan Allah Subhanahu wa Ta'ala saja yang terhindar dari bahaya mereka para missionaris dan penginjil itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan mereka sebagai batu ujian dan cubaan bagi umat manusia. Namun di balik itu semua ada hikmah yang besar dan bukti yang terang.

Termasuk fitnah yang tersebar pada hari ini adalah ajakan-ajakan kepada aqidah yang sesat. Siapa saja yang meyakini sebuah aqidah sesat, maka aqidah itu akan menjadi kepercayaannya. Ia akan menyeru kepadanya dan mengangkat juru-juru dakwah untuk menyebarkannya. Dan rela mengeluarkan hartanya untuk itu sekalipun aqidah itu batil dan jauh dari kebenaran. Namun syaitan membutatulikan mata hatinya sehingga merasa dirinyalah yang benar dan memandang salah orang-orang yang menyelisihinya.

Lihat saja, setiap ahli bid'ah pasti mengajak orang kepada bid'ahnya. Sebagai contoh kaum Syi'ah Rafidhah, ajaran mereka telah tersebar luas di beberapa negeri Islam. Padahal jika engkau menilik keyakinan mereka, pasti engkau dapati sangat jauh dari kebenaran. Jika engkau membaca buku-buku mereka, pasti engkau akan terhenyak kaget melihat kisah-kisah khurafat dan dusta bertebaran di sana-sini.

Walaupundemikian, mereka bersungguh-sungguh dalam menyebarkan aqidah sesat tersebut. Bukan itu saja, bahkan mereka rela mengeluarkan harta yang berlimpah demi menjerat orang-orang jahil dan bodoh ke dalamnya. Jarang orang yang selamat jika sudah terperangkap jerat aqidah tersebut. Wal 'Iyadzubillah

Syaitan menutup mata mereka sehingga mereka merasa berada di pihak yang benar. Lalu mereka pun berusaha memperdaya orang lain supaya meyakini merekalah golongan yang benar, selain mereka adalah ahli bathil. Ternyata banyak sekali orang-orang jahil dan terbelakang yang terkicuh dengan cara-cara mereka itu. Mereka menampakkan kelembutan, kerendahan hati dan ketawadhu'an namun di balik itu mereka berusaha menyeret orang ke dalam aqidah mereka yang sesat. Fitnah kelompok Syi'ah Rafidhah ini sudah sedemikian besar dan parah, kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semoga kaum muslimin terhindar dari kejahatan dan bahaya mereka.

Selain itu banyak pula kelompok-kelompok menyimpang lainnya. Misalnya kelompok Khawarij yang juga merupakan ancaman serius. Mereka masih tetap bergentayangan di beberapa negeri. Yang membuat api fitnah semakin marak.

Demikian pula kaum sufi, kaum ahli bid'ah yang mentakwil secara bathil sifat-sifat Allah. Mereka juga merupakan pemicu fitnah. Mereka ini menyebar di bersucibagai belahan dunia. Dan masih banyak lagi kelompok-kelompok menyimpang lainnya.

Maka sudah sewajarnya seorang insan berpegang teguh kepada al-Haq dan benar-benar meyakininya. Dan benar-benar bersandar kepada dalil-dalilnya. Serta menjauhkan diri dari juru-juru fitnah dan kesesatan tersebut. Jangan sekali-kali ia mendengar ajakan dan promosi mereka. Sekalipun ia seorang yang berilmu. Sebab keyakinan-keyakinan sesat itu ibarat racun dalam lemak. Kelihatannya enak, menarik minat untuk memakannya namun di balik itu adalah racun mematikan.

Tujuan kami menyebutkan oknum-oknum juru dakwah yang menyesatkan serta bid'ah-bid'ah mereka adalah sebagai peringatan bagi setiap muslim dari bahaya mereka dan bahaya bid'ah yang mereka serukan. Dan supaya kaum muslimin tidak bertumpu kepada mereka. Hendaklah selalu waspada dan berhati-hati terhadap setiap orang yang mengajak kepada kekufuran, syirik, bid'ah dan kesesatan.


Jenis Kedua: Ajakan Kepada Maksiat dan Dosa yang Besar Mahupun Kecil

Oknum-oknum yang mengajak berbuat maksiat dan dosa yang besar mahupun kecil sangat banyak berkepliaran pada zaman sekarang ini, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memperbanyak jumlah mereka. Banyak sekali fitnah dan musibah akibat kejahatan mereka. Mereka masuk ke mana-mana, di kalangan kaum Yahudi terdapat penyeru kepada maksiat, demikian pula halnya di kalangan kaum Nasrani, kaum musyrikin, kaum mulhidin kaum komunis, bahkan di kalangan kaum muslimin dan lebih khusus lagi di kalangan Ahlus Sunnah terdapat penyeru kepada maksiat. Demikian pula di kalangan kaum Syi'ah Rafidhah, Mu'tazilah dan kelompok-kelompok bid'ah lainnya, di kalangan mereka terdapat penyeru kepada maksiat.

Penyeru kepada maksiat lebih dominan daripada yang lain. Bencana yang mereka timbulkan juga lebih besar. Tidak ada jalan alternatif lain bagi seorang muslim untuk menyelamatkan dirinya dari bencana tersebut kecuali dengan menyedari bahawa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengharamkan segala perbuatan maksiat. Dan hendaknya ia mengetahui bahawa oknum-oknum yang mengajak bersucibuat maksiat pada hakikatnya mengajak supaya orang lain meniru mereka.

Tidak syak lagi, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan perkara yang halal dan perkara yang haram. Dan telah menetapkan sanksi dan hukuman atas perbuatan haram dan mengancam pelakunya dengan siksaan yang pedih. Di samping itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menganjurkan hamba-Nya berbuat taat dan berpegang teguh dengannya serta selalu mengerjakan amal-amal kebaikan. Dan Dia telah menjanjikan pahala yang besar bagi yang mengamalkannya. Namun meskipun demikian, oknum-oknum yang menggandrungi perbuatan dosa dan maksiat itu tetap ngotot menyebarkannya.

Jika hati bertanya, apa yang mereka inginkan di balik maksiat dan dosa yang mereka sebarkan ke mana-mana? Bukankah mereka mengetahui bahawa Allah telah mengharamkannya? Bukankah mereka juga menyedari bahawa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengazab orang-orang yang berbuat maksiat? Lalu apa yang mereka inginkan?

Jawabnya: Itulah fitnah dan bala zaman sekarang! Allah Subhanahu wa Ta'ala menguji hamba-hamba-Nya dengan fitnah tersebut. Barangsiapa selamat berarti merekalah orang-orang yang dikehendaki baik oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Barangsiapa binasa, maka merekalah orang-orang yang dikehendaki sesat oleh-Nya. Wal 'Iyadzubillah

Sebagai keterangan tentang fitnah dan bahaya para penyeru kepada maksiat, kami akan menyebutkan beberapa contoh orang-orang yang mengajak berbuat maksiat dan seruan yang mereka teriakkan. Sehingga seorang muslim dapat berjalan dengan penuh kewaspapaian terhadap mereka dan pengaruh mereka. Kami akan menyebutkan beberapa maksiat yang sudah umum dan merata di tengah-tengah umat. Menyinggung sekilas tentang bahayanya dan tidak memerincinya lebih mendalam. Sebab buku kecil ini tidak cukup untuk memuatnya.

jenis syaitan

Syaitan telah meyakini bahawa dirinya telah binasa. Bahawa ia termasuk penduduk Neraka. Dan ia pasti masuk ke dalamnya tanpa dapat menghindar sama sekali. Oleh kerana itu ia berusaha menyesatkan bani Adam agar mereka boleh masuk bersama-sama ke dalam Neraka. Bahkan syaitan bersumpah untuk melakukan tekadnya itu. Allah Ta'ala berfirman:

“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (Shad: 82-83)

Allah juga mengabarkan bahawa di kalangan manusia juga ada yang berperanan sebagai syaitan. Allah Ta'ala berfirman:

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, iaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin.” (Al-An'am: 112)

Cubalah perhatikan, Allah Ta'ala mendahulukan penyebutan syaitan dari jenis manusia sebelum penyebutan syaitan dari jenis jin! Sebab syaitan jenis manusia itulah yang mengajak kepada apa yang diserukan oleh syaitan jenis jin. Mereka mengajak kepada kekufuran, bid'ah dan maksiat, yang mana hal itu merupakan seruan syaitan. Alim ulama menjelaskan bahawa syaitan senantiasa mengajak manusia kepada perbuatan dosa, mulai dari dosa yang paling besar sampai dosa yang kecil. Ibnul Qayyim menyebutkan dalam kitab Al-Bada'iul Fawaaid di akhir juz kedua sebagai berikut: "Sesungguhnya syaitan mengajak manusia kepada enam perkara. Ia baru melangkah kepada perkara kedua bila perkara pertama tidak berhasil dilakukannya.

Mengajaknya berbuat syirik dan kekufuran. Jika hal ini berhasil dilakukannya berarti syaitan telah menang dan tidak sibuk lagi dengannya.

Jika tidak berhasil, syaitan akan mengajaknya berbuat bid'ah. Jika sudah terjerumus ke dalamnya, maka syaitan akan membuat bid'ah itu indah di matanya hingga dia rela dan syaitan pun membuatnya puas dengan bid'ah itu.

Jika tidak berhasil juga, syaitan akan menjerumuskannya ke dalam dosa-dosa besar.

Jika tidak berhasil, syaitan akan menjerumuskannya ke dalam dosa-dosa kecil.

Jika ternyata tidak berhasil juga, syaitan akan menyibukkannya dengan perkara-perkara mubah hingga ia lupa beribadah.

Jika tidak mempan juga, syaitan akan membuainya dengan perkara-perkara kurang penting hingga ia abaikan perkara-perkara terpenting.

Jika gagal juga, maka syaitan akan melakukan tipu daya terakhir, jarang orang yang selamat darinya hingga para nabi dan rasul sekalipun. Iaitu mengerahkan bala tenteranya dari jenis manusia untuk menyerang orang-orang yang berpegang teguh dengan agamanya.

Oleh sebab itu kita temui syaitan-syaitan jenis manusia ada juga yang menyeru kepada kekufuran, syirik, mengajak orang berbuat dosa, baik dosa besar mahupun dosa kecil. Jika tidak mampu, mereka akan membuat orang lalai dengan perkara-perkara mubah. Jika masih juga gagal, maka mereka memalingkan orang dari amal yang terpenting kepada amal yang kurang penting. Jika ternyata gagal, maka tidak ada jalan lain kecuali mengganggu dengan lisan, dengan tangan atau dengan gangguan model apa saja!

Maka seorang insan seharusnya tetap waspada dan menjauhkan diri dari syaitan-syaitan baik dari jenis jin mahupun manusia.

makna fitnah

Fitnah adalah cubaan dan ujian. Dosa syirik disebut fitnah dan kekufuran juga disebut fitnah. Allah berfirman dalam kitab-Nya:

“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi.” (Al-Baqarah: 193)

Iaitu sehingga tidak ada lagi syirik dan kekufuran. Dalam ayat lain Allah berfirman:

“Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya.” (Al-Ahzab: 14)

Namun istilah fitnah lebih banyak diucapkan untuk sesuatu berupa bala dan cubaan yang kerap kali memperdaya dan menyimpangkan ramai orang dari jalan yang lurus. Sementara mereka tidak mampu mengatasinya, akhirnya mereka larut bersama bala dan cubaan tersebut. Itulah cubaan dan bala yang menyesatkan yang sangat dikhuwatirkan Rasulullah s.a.w. atas umatnya. Dalam sebuah hadits shahih beliau bersabda:

"Menjelang hari Kiamat nanti akan terjadi fitnah-fitnah seperti potongan malam kelam. Pada saat itu seseorang beriman pada pagi hari dan menjadi kafir pada malam harinya, beriman pada malam hari dan menjadi kafir pada pagi harinya. Ia menjual agamanya dengan material dunia." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Maknanya apabila fitnah tersebut telah menimpa seseorang, ia akan terpedaya dan selanjutnya sesat serta menyimpang dari kebenaran dan petunjuk, ia menjual agamanya dengan material dunia! Fitnah-fitnah seperti ini telah banyak kita saksikan pada hari ini. Oleh kerana itu yang dapat bertahan dan sabar dalam menghadapinya hanyalah orang-orang yang diteguhkan Allah dan diberi-Nya kurnia ilmu dan pengetahuan.